Jasa Arsitek Indonesia – Pagar rumah minimalis bukan berarti sangat sederhana, tidak bervariasi, dan modelnya itu-itu saja. Sebenarnya, istilah minimalis berarti pemanfaatan optimal untuk memaksimalkan fungsinya. Tidak ada batasan bentuk, tidak juga batasan bahan. Yang penting setiap elemen harus berfungsi dengan sebaik-baiknya. Artikel ini memberikan contoh pagar rumah minimalis yang bisa dijadikan referensi untuk memunculkan ide-ide kreatif lainnya.
- Dominasi garis
Kesederhanaan garis sebagai elemen dasar suatu bentuk ternyata memberikan sentuhan minimalis yang sederhana, namun elegan untuk pagar rumah. Tidak hanya berfungsi sebagai pengaman, pagar rumah minimalis juga mempertegas fasade rumah. Dominasi garis menjadi satu kesatuan dengan fasade rumah, mempertegas, dan menyeimbangkannya.
- Aksen untuk tampilan eksterior rumah
Pagar rumah dapat dijadikan aksen untuk tampilan eksterior rumah minimalis yang memang konsep dasarnya adalah memanfaatkan bentuk-bentuk geometri yang lebih sederhana namun menawan. Rumah minimalis dengan atap yang cenderung datar dan mendominasi garis horizontal akan seimbang dengan pagar rumah dengan dominasi garis vertikal. Selain itu, pagar bisa menjadi aksen di tengah-tengah dominasi kepolosan dinding, dan memposisikan fungsi pagar sebagai akses masuk utama.
Baca juga : Jasa Bangun Rumah dengan Batu Alam di Tanjung Selor Termurah
- Menyatu dengan seluruh bangunan
Tidak hanya menjadi aksen pada posisi tertentu saja, tapi pagar minimalis dapat menjadi keseluruhan fasade bangunan. Multi-fungsi sebagai akses masuk utama, sebagai pengaman, sekaligus mempertegas langgam minimalis pada keseluruhan bangunan. Ini berarti, sejak awal perencanaan, konsep dan langgam minimalis sudah sangat jelas sehingga arsitek mengikutsertakan konsep minimalis dalam keseluruhan bangunan.
- Pemanfaatan warna alami
Warna pagar rumah minimalis umumnya mengaplikasikan warna-warna alami, seperti: putih, abu-abu beton, hitam, dan coklat, untuk memperkuat kesan minimalis yang ‘simple’ dan menyatu dengan alam.Warna hitam dan coklat ditujukan untuk memberi kesan kuat dan menjadi ‘pondasi’ yang memperkokoh bangunan.Sedangkan, warna putih dan abu-abu beton biasa digunakan untuk mengesankan bangunan yang ‘ringan’.
- Tinggi pagar
Tinggi pagar minimalis tentu saja harus disesuaikan dengan aturan pemerintah setempat, fungsi, dan keindahan arsitektural. Komposisi luas bidang pagar harus seimbang dengan bidang eksterior bangunan.
- Bahan pagar minimalis
Sebenarnya tidak ada batasan bahan yang harus dipakai dalam desain pagar minimalis. Namun, pada umumnya besi, tembok beton cetak, tembok acian, dan papan kayu sering dipadukan untuk menampilkan kesan minimalis. Untuk menambah kesan alami, tembok pagar minimalis bisa dipadukan dengan tanaman yang minimalis, seperti bambu jepang, bambu kuning, dan Golden moneywort.
Bagian tikungan pagar minimalis pada rumah hoek sebaiknya menggunakan material dan desain yang peduli lingkungan. Kaca buram dan polycarbonate, yang memiliki efek ‘translucent’ yang tembus cahaya namun tidak transparan, akan memudahkan pandangan kendaraan yang akan berbelok. Selain itu, bahan ini mudah dipadukan dengan berbagai bahan lainnya.
- Perpaduan berbagai gaya arsitektur
Gaya arsitektur yang semakin hari semakin beragam, semakin membuka kreativitas para arsitek untuk memperkaya desain arsitektural. Begitu juga pada desain pagar rumah minimalis. Gaya minimalis yang terkesan lebih modern, ternyata bisa dipadukan dengan gaya rustik yang terkesan lebih kuno. Pagar tembok dari batu alam dan pintu pagar minimalis dari papan kayu, keduanya bisa berpadu apik karena sama-sama menekankan kesederhanaan dan kealamian.
Semoga artikel ini bisa menjadi referensi untuk semakin mengenal pagar rumah minimalis dan memunculkan berbagai ide kreatif lainnya dan membuat model pagar minimalis terbaru.Teruslah berimajinasi, berkreasi, dan berkarya!
Jasa Arsitek Rumah yang berpengalaman dan profesional banyak dicari seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya dalam mewujudkan rumah impian. hub 081245093478